Senin, 13 Juli 2020

Pendidikan Karakter dan Tata Krama Siswa

Pendidikan Karakter

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.


Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif.



Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:

  1. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
  2. Kemandirian dan tanggungjawab
  3. Kejujuran/amanah, diplomatis
  4. Hormat dan santun
  5. Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
  6. Percaya diri dan pekerja keras
  7. Kepemimpinan dan keadilan
  8. Baik dan rendah hati, dan
  9. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan

   TATA KRAMA SISWA

Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda melatih Anda cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan. Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambabt ke lingkungan yang lebih luas. Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata kram adalah kebiasaan sopan santun yang dispakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat.

Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata krama berarti adat sopan santun, kebiasaan sopan santun. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang yang berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun penampilan itu hanyalah polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam, egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain.

Ada beberapa kunci pokok yang perlu dicamkan dalam masalah komunkasi:
  1. Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
  2. Setiap orang mempunyai perbedaan-perbedaan perorangan tidak ada kembar satu telur yang sama.
  3. Kenal dulu baru sayang, makin kenal makin sayang, tak kenal makin tak sayang.  


Tata krama berkenalan Kedua belah pihak saling menyebutkan nama, saling memandang, berjabatan tangan, tidak mengayun-ayunkan tangan.   Tata krama bertamu Hendaknya berjanji dahulu dan datang tepat waktu.   Tata krama berbicara :
  1. Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan
  2. Jangan memotong pembicaraan orang lain
  3. Perhatikan Anda berbicara dengan siapa  


 Tata krama berpenampilan

 Cara menggunakan pakaian
  1. Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi sabuk hitam (seragam putih abu-abu)
  2. Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga
  3. Memakai pakaian harus cocock denagn situasi dan tempat


Cara berjalan bersama
  1. Laki-laki harus melindungi wanita
  2. Kalau ada dua wanita dan satu pria, pria berjalan di sisi yang berdekatan dengan lalu lintas
  3. Kalau ada dua pria dan satu wanita, wanita ada di tengah.


Tata cara makan
  1. Cicipilah makan dan minuman dengan tidak bersuara.
  2. Jika batuk pada waktu makan tutupi mulut.
  3. Berdoa sebelum makan.


Tata cara menggunakan fasilitas umum
  1. Buang sampah pada tempatnya
  2. Jagalah kebersihan baik di dalam kelas maupun di sekitar halaman.
  3. Taman umum harus ikut kita jaga kebersihannya.
  4. Sopan berkendara di jalan.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Blog3ro | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top