Pendidikan Karakter
Penguatan pendidikan moral (moral education)
atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat
relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis
tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka
kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja,
kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik
orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat
diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter
yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri,
Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai
prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli
lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.
Pendidikan
karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak
akan efektif.
Dengan pendidikan
karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan
menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam
mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah
dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan
untuk berhasil secara akademis.
Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:
- Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
- Kemandirian dan tanggungjawab
- Kejujuran/amanah, diplomatis
- Hormat dan santun
- Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
- Percaya diri dan pekerja keras
- Kepemimpinan dan keadilan
- Baik dan rendah hati, dan
- Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan
TATA KRAMA SISWA
Tata krama atau adat sopan
santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh;
pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima
pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih.
Orang tua Anda melatih Anda cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan
berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan. Tata krama adalah
kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang semula
berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambabt ke lingkungan
yang lebih luas. Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tata kram adalah kebiasaan sopan santun yang
dispakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat.
Tata krama terdiri atas kata
tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti
sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata krama berarti adat sopan
santun, kebiasaan sopan santun. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai
manusia dengan type kedondong yaitu orang yang berpenampilan menarik dalam
berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun penampilan itu
hanyalah polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji,
suka dendam, egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertype durian,
penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati
emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain.
Ada beberapa kunci pokok yang perlu dicamkan dalam masalah komunkasi:
- Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
- Setiap orang mempunyai perbedaan-perbedaan perorangan tidak ada kembar satu telur yang sama.
- Kenal dulu baru sayang, makin kenal makin sayang, tak kenal makin tak sayang.
Tata krama berkenalan Kedua belah pihak
saling menyebutkan nama, saling memandang, berjabatan tangan, tidak
mengayun-ayunkan tangan. Tata krama bertamu Hendaknya berjanji dahulu
dan datang tepat waktu. Tata krama berbicara :
- Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan
- Jangan memotong pembicaraan orang lain
- Perhatikan Anda berbicara dengan siapa
Tata krama berpenampilan
Cara
menggunakan pakaian
- Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi sabuk hitam (seragam putih abu-abu)
- Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga
- Memakai pakaian harus cocock denagn situasi dan tempat
Cara
berjalan bersama
- Laki-laki harus melindungi wanita
- Kalau ada dua wanita dan satu pria, pria berjalan di sisi yang berdekatan dengan lalu lintas
- Kalau ada dua pria dan satu wanita, wanita ada di tengah.
Tata cara makan
- Cicipilah makan dan minuman dengan tidak bersuara.
- Jika batuk pada waktu makan tutupi mulut.
- Berdoa sebelum makan.
Tata
cara menggunakan fasilitas umum
- Buang sampah pada tempatnya
- Jagalah kebersihan baik di dalam kelas maupun di sekitar halaman.
- Taman umum harus ikut kita jaga kebersihannya.
- Sopan berkendara di jalan.
0 komentar:
Posting Komentar